“Anak dari kelompok miskin alami gizi kronis yang berakibat buruk pada pertumbuhannya. Sedangkan anak dengan gizi lebih (gemuk-gemuk) rentan juga terhadap ancaman kesehatan karena kurang berimbangnya asupan gizi, Jadi fenomena gizi lebih merupakan ancaman serius karena terjadi di berbagai strata ekonomi,pendidikan, desa-kota dan lain sebagainya,” kata Menteri di kantornya, Selasa (25/1) pada acara Hari Gizi Nasional yang dirangkai diskusi gizi.
Menurutnya, riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, 14% Balita termasuk gizi lebih, dimana besarannya hampir sama dengan Balita kurus (keluarga miskin-Red). “Ada sekitar 3,7 juta anak Indonesia kekurangan gizi, dan karena masalah gizi kronis sekitar 35,7% anak-anak Indonesia tergolong pendek," ujarnya menambahkan.
Badan anak dunia UNICEF menyatakan terdapat lebih dari 1,8 juta anak di bawah usia lima tahun di kawasanTanduk Afrika membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Menurut direktur regional untuk kawasan Afrika Timur dan Selatan Elhadj As Sy, Kamis (02/6) di Nairobi, Kenya kombinasi antara kekeringan, kenaikan harga minyak dan mahalnya bahan pangan dituding sebagai penyebab memburuknya gizi anak-anak tersebut.
“Kedepan tanggap darurat kita harus fokus pada keluarga dan anak-anak mereka untuk membantu mengatasi situasi kekeringan berulang di daerah,” kata Elhadj As Sy.
Menurut UNICEF, peringkat pertama negara-negara Afrika yang membutuhkan bantuan ditempati oleh di Ethiopia dengan jumlah orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan mencapai jumlah hingga 3,2 juta orang.
0 komentar on "Anak Kurang Gizi"
Posting Komentar